Pemanfaatan iptek
kelautan dan perikanan dapat meningkatkan wawasan politik bangsa
Kondisi
geografis Indonesia selain membawa berbagai keuntungan, dari sudut pandang
perekonomian dan geopolitik, namun juga membawa
kerawanan intrinsik. Peluang yang ada dapat berasal
dari global, regional, dan nasional. Geografis Indonesia terletak pada posisi
silang yang menguntungkan bagi interaksi antar negara. Kondisi
geografis Indonesia tersebut, selain
membawa berbagai keuntungan, dari sudut pandang perekonomian dan geopolitik,
namun juga membawa kerawanan. Posisi silang di antara dua benua dan dua samudera besar menyebabkan kondisi politik, ekonomi, dan keamanan di tingkat regional dan global menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
kondisi Indonesia. Dalam era globalisas ini, perkembangan lingkungan strategis regional dan global tersebut
dapat semakin menguat karena semakin
terbukanya Indonesia, sehingga menyebabkan mudah merasuk dan diterimanya nilai-nilai universal seperti perdagangan bebas, demokratisasi, serta hak
asasi dan lingkungan hidup.
Meskipun
demikian, harus pula diingat bahwa dari sisi geografis dan demografis Indonesia
dapat menjadi salah satu pasar yang sangat potensial bagi perkembangan ekonomi
dan industri dunia. Kenyataan di atas menghajatkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
secara optimal dan bertanggungjawab dengan penyediaan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta sumberdaya manusia yang unggul dan mampu bersaing.
Apalagi
bila mengingat bahwa dalam pengembangan teknologi
sebagai pendorong knowledge economy,
Indonesia belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Menurut
Prof Zuhal, Ketua Komite Inovasi Nasional, Indonesia memacu pertumbuhan ekonomi
dengan mengeksploitasi dan mengekspor sumberdaya primer, tanpa menciptakan
nilai tambah dengan menerapkan inovasi teknologi dari hasil-hasil riset dalam
negeri, bahkan disinyalir hanya
5,7% pertumbuhan ekonomi Indonesia dipicu oleh inovasi teknologi, sementara di
negara lain dapat mencapai 20% (Kompas,
20 Oktober 2010). Karena itu, peran pembangunan dan
pengembangan sains dan teknologi mutlak penting sebagai salah satu faktor
determinan untuk menang dalam era globalisasi ini.
Sumberdaya
kelautan dan perikanan Indonesia
merupakan sumberdaya yang melimpah yang luar biasa manakala dapat dimanfaatkan secara maksimal
untuk dapat berperan dalam persaingan global yang semakin ketat. Menurut Dahuri
(2011) Laut Indonesia mempunyai potensi total ekonomi mencapai USD800 miliar (Rp7.200
triliun) per tahun. Angka ini merupakan lebih dari enam kali lipat APBN 2011
atau satu setengah kali PDB saat ini. Lebih lanjut Dahuri (2011) menyatakan
bahwa kesempatan kerja yang dapat dibangkitkan oleh sektor kelautan dapat
mencapai sekitar 40 juta orang.
Bagi
bangsa Indonesia laut mempunyai arti penting, yang menurut Muladi (2009), arti
penting tersebut utamanya berkisar pada tiga spektrum besar, yaitu sebagai
sumber nafkah, sebagai perekat yang menghubungkan seluruh pulau dalam NRI, dan sebagai
medium pertahanan nasional.
Dengan
memperhatikan kondisi geografi tersebut, maka geostrategi Indonesia telah diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi
geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari
strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
Selain itu, bentuk kepulauan Indonesia menjadikan garis pantai yang panjang
namun belum didukung dengan keamanan yang baik, masalah perbatasan dan
pencurian kekayaan laut juga masih marak. Di lain pihak, iptek juga merupakan salah satu
faktor penting dalam menjaga ketahanan nasional. Karena itu, selain diperlukan
iptek yang dapat memanfaatkan kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan, juga
diperlukan iptek yang dapat menjaga sumberdaya itu sendiri, sekaligus menjaga
keutuhan bangsa dan negara yang berbentuk kepulauan, sesuai dengan konsepsi
ketahanan nasional.
Dengan memperhatikan kondisi
geografis, serta konsepsi ketahanan nasional, maka pemanfatan iptek kelautan
dan perikanan dengan memperhatikan sifat, tujuan dan manfaatnya, dapat membuka
wawasan politik bangsa akan pentingnya negara kepulauan dan pentingnya menjaga
keutuhan negara ini, serta mengutamakannya untuk kepentingan bangsa. Dengan
pemantapan pemanfaatan iptek yang dilandasai oleh ketahanan nasional yang
dinamis, maka wawasan politik bangsa dapat terbuka dan menambah kesadaran akan
hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
--o--
Dahuri, R. (2011) Laut dan
Daya Saing. Seputar Indonesia, Sabtu, 22 Oktober 2011.
Muladi, (2009).
Geopolitik dalam perspektif Indonesia sebagai Negara Kepulauan. Keynote speech
pada Rembug Nasional Kelautan 2009, di Lemhannas RI, Jakarta 26 Februari 2009.