Rumput laut dan produknya telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia dan pada mulanya banyak dimanfaatkan sebagai makanan (terutama sebagai ”sayuran“). Bahkan Indonesia „menyumbangkan“ satu istilah di dunia produk rumput laut, yaitu Agar(-agar) walaupun produk ini dengan nama lain telah dikenal di belahan Asia Timur sejak berabad-abad. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan sebagai kanten yang berarti cuaca dingin, sedangkan di Cina disebut dongfen atau bubuk beku. Kata agar (-agar) sebenarnya berasal dari bahasa Melayu yang mengacu kepada dodol yang dibuat dari rumput laut Eucheuma muricatum dari Hindia Belanda atau Indonesia. Konon, migran dari Cina membawa kanten dari Jepang ke Indonesia dan dari merekalah kata dan resep pembuatan agar-agar berasal. Kemudian bangsa Belanda membawa dan memperkenalkan agar-agar ini ke Eropa, dan karenanya nama agar-agar kemudian dikenal di seluruh dunia, dalam berbagai aplikasi, terutama di bidang farmakologi, medis dan mikrobiologi.
Produk minuman baru yang dikembangkan di dalam negeri saat ini adalah nata rumput laut (semacam nata de coco), minuman spirulin dan minuman alginat. Dua yang terakhir ini dikembangkan oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan perikanan.
Alginat dihasilkan dari salah satu jenis rumput laut coklat (Phaeophyceae) yaitu Sargassum sp. Selain alginat, sargassum juga mengandung laminarin, fukoidin, selulosa dan manitol. Kelompok laut coklat yang menghasilkan alginat disebut alginofit. Masyarakat pesisir telah lama memanfaatkannya sebagai sayuran dan obat-obatan, dan salah satu yang potensial untuk bahan makanan dan obat-obatan adalah Sargassum polycystum. Jenis ini, selain mengandung alginat, juga mempunyai iodium, protein, vitamin C dan mineral seperti Ca, K, Mg, Na, Fe, Cu, Zn, S, P, dan Mn, dan dapat digunakan sebagai obat gondok dan kelenjar lainnya, anti bakteri, dan anti tumor.
Alginat biasanya diekstrak dalam bentuk sodium alginat yang merupakan senyawa serat yang mudah larut dalam air, membentuk suatu larutan kental dan tidak bisa dicerna oleh cairan yang disekresi dalam saluran cerna. Dalam bentuk cairan, serat natrium alginat membentuk kisi-kisi seperti jala yang mampu mengikat kuat banyak molekul air dan menahan zat terlarut air dengan baik. Sifat inilah yang banyak bermanfaat bagi kesehatan, terutama terkait dengan pengikatan lemak dan kolesterol, dan komponen lain dalam sistem pencernakan kita. Berbagai riset menggunakan mencit menunjukkan bahwa sodium alginat dapat mereduksi kolesterol dan glukosa dalam darah, dan tentu saja mempermudah pengeluaran sisa makanan (tinja).
Untuk memudahkan konsumsi kini oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, alginat telah dikemas sebagai minuman dalam gelas plastik, dan sementara ini diberi label Minuman Kesehatan Alginat. Saat ini telah diproduksi dalam kapasitas terbatas dan sedang dalam proses perolehan hak paten. Sesuai namanya, minuman ini tidak dimaksudkan sebagai obat, namun lebih diarahkan sebagai makan tambahan (food supplement). Gula (diet) dan berbagai zat perisa dapat ditambahkan untuk memberikan rasa dan aroma tertentu. Khasiat yang dirasakan oleh mereka yang telah menkonsumsi secara rutin antara lain kadar gula darah dan kolesterol menurun, bahkan beberapa melaporkan adanya percepatan penyembuhan luka karena komplikasi penyakit gula (Achmad Poernomo).
1 komentar:
cara pembuatan keragianan n minuman jhelly
Posting Komentar